Lelang Pengadaan Smart City Kota Batu Telah Dua Kali Gagal


Pengadaan spesifikasi untuk Smart City di Kota Batu sudah dua kali gagal dalam penyediaan. Dalam artian, program Smart City masih belum bisa berjalan.

Terutama untuk command center, karena spesifikasi yang diminta terlalu tinggi. Adiek Iman Santoso, Kabid Jaringan Infrastruktur Diskominfo Kota Batu, mengatakan gagalnya pengadaan penyedia ini sudah sampai tahap ketiga.
Kesusahan dalam lelang ini karena mencari penyedia yang bisa menyediakan paket siap pakai untuk smart city. Harus dari satu penyedia bukan dari berbagai macam penyedia. Karena belum tentu jika dari penyedia yang berbeda akan menghasilkan hasil yang sama.

"Dua kali gagal lelang. Saat ini proses tahap ketiga dan masih tahap evaluasi dan kajian. Ya jangan sampai gagal lagi di tahap ketiga ini," kata Adiek.

Ia menyebutkan spesifikasi yang diinginkan seperti hardware, video wall, PC, dan perangkat-perangkat lainnya. Kalau softwarenya seperti IOP, Aplikasi Lapor, dan beberapa software lainnya. Spesifikasi itu, kata Andiek, terlalu tinggi dinilai oleh Pemkot Batu.

Ia menyatakan target untuk lelang tahap tiga ini tanggal 21 Maret harus sudah ada jawaban. Karena pihaknya menggunakan proses lelang cepat, di mana penilaian itu melalui sistem yang menilai layak atau tidak layak.
Proses lelang cepat ini hanya membutuhkan waktu sekitar 14 hari hingga 21 hari. Dalam evaluasi ini yang perlu jadi pertimbangan ialah speaifikasinya.

"Kami berkoordinasi dengan Kemkominfo dan Laboratorium Smart City. Masalah itemnya apa saja, tetap tidak ada periubahan. Karena itu sudah standart untuk program smart city," imbuhnya.

Untuk pengadaan penyedia Command Center dalam program Smart City ini anggarannya ini sebesar Rp 10 Miliar. Seperti yang diketahui, dalam program Smart City ada tiga hal pendukung yakni Command Center, Work Station, dan perekrutan. Untuk Command fokusnya ke pertanian, dan akan merekrut 40 tenaga pendamping untuk petani.
Smart City ini nanti berbeda dengan yang lainnya. Yakni dikelola untuk masyarakat dan untuk masyarakat. Dari pihak Pemerintah Kota, hanya sebagai pendamping, memberikan bimbingan dan penyedia fasilitas saja.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono menegaskan dalam tahap lelang ketiga ini tidak boleh gagal. Karena apabila gagal itu bisa jadi program Pemkot ini gagal.

"Karena sudah dianggarkan dan sudah dalam perencanaan. Tentunya perencanaan itu sudah dilakukan secara matang-matang. Harus ditegaskan dari pihak dinas yang terkait," kata Danah.

Ia menegaskan, kalau program itu harus zegera direliasasi oleh Wali Kota Batu. "Wali Kota harus berani menyelesaikan programnya," tandasnya.

Dilansir dari Surya Malang

Post a Comment

 
Top
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9902569366131901", enable_page_level_ads: true }); </script>