Dibalik Demo Massal Sopir Angkutan Ada Kisah Haru Bangga dan Bahagia Para Sukarelawan Ojeg Gratis dan Warga Malang


Banyak Kisah yang terjadi saat terjadi aksi mogok massal sopir angkutan kota di Kota malang, dari mulai sweeping sopir angkutan trhadap mobil pribadi yang diduga angkutan online, keluh kesah para ortu yang anaknya tidak bisa berangkat sekolah dan pulang hingga malam gara-gara tidak ada angkutan.

Bukan hanya kisah sedih yang akibat mogoknya sopir angkutan kota, ada beberapa kisah yang bikin kita terharu bangga dan bahagia. Bangga karena warga Malang begitu besar rasa solidaritasnya hingga muncul ratusan mungkin ribuan sukarelawan jadi ojeg gratis baik yang menggunakan sepeda motor dan mobil.

Bukan hanya warga sipil yang rela menjadi sukarelawan ojeg gratis, Dishub, PNS hingga TNI dan Polisi juga beralih profesi jadi ojeg gratis, salah satu yang cukup populer cerita Polwan cantik yang berdinas Polresta Malang. Bripda Tenia Puspitaningtyas, Polisi Wanita (Polwan) Anggota Polresta Malang. Tenia sejak kemarin, Rabu (7/3) menjadi ojek yang mengantarkan anak-anak sekolah dan pulang sekolah.

"Saya kemarin pakai sepeda motor keliling sesuai permintaan penumpangnya. Tapi hari ini pakai mobil," kata Tenia di depan Stasiun Kota Baru Kota Malang, Kamis (8/3).

Tenia sejak Senin (6/3) menjalankan tugas mengawal bis sekolah, tetapi sejak Selasa (7/3) menggunakan sepeda motor. Tania yang sudah biasa menyetir kendaraan roda empat, akhirnya diminta menyopiri mobil milik Sekretariat DPRD Kota Malang.

Ada juga kisah bahagia yang tarjadi antara sukarelawan ojeg gratis dengan penumpangnya, bahkan kisah ini menjadi  viral dengan tagar/ hastag #EsTehAnget.


Kisah ini dituturkan oleh salah satu relawan dengan akun facebook Ronii Hadii pada grup facebook Komunitas Peduli Malang (ASLI Malang). Cerita ini disebarkannya pada 8 Maret pukul 19.21. Kisah ini disukai oleh 8 ribu netizen dan mendapat 1.500 komentar.

Dalam kisahnya Ronii menuturkan bahwa kejadian ini dialaminya ketika menjadi relawan dan baru saja mengantarka seorang pelajar yang pulang dari SMP 4 ke jalan Gajayana. Sepulanya dari mengantarkan ternyata dia bertemu dengan tiga pelajar lain yang seperti sedang menunggu sesuatu.

Selanjutnya Ronii akhirnya menawarkan bantuan untuk mengantar namun karena menggunakan sepeda motor dia akhirnya hanya mampu mengantarkan salah satu di antaranya saja. Selanjutnya dia akhirnya mengantarkan pelajar yang disebutnya bersekolah di SMK 3 itu untuk pulang.

Pada awalnya, Ronii tidak bermaksud mengantarkan pelajar tersebut hingga rumahnya di Pakis. Namun Dia hendak mencari angkutan ke arah Pakis yang ada di terminal atau stasiun namun ternyata dia tidak menemukan satu pun kendaraan tersebut.

Akhirnya karena kasihan, Ronii mengantarkan pelajar tersebut hingga rumahnya di Pakis. Jarak perjalanan yang cukup jauh membuat akhirnya mereka berbincang berbagai macam hal hingga menyangkut masalah percintaan.

Setiba di rumah pelajar tersebut, Ronii sempat hendak dibayar namun dia menolaknya. Akhirnya ibu sang pelajar meminta Ronii untuk mampir sejenak guna melepas dahaga dengan es teh anget.

Pada saat itu, Ronii juga mengaku bahwa dia sedang melancarkan modus pada sang pelajar. Namun sial karena ponselnya sedang dalam kondisi mati, dia akhirnya meminta pelajar tersebut untuk menyimpan nomornya.

Di akhir cerita, dia meminta doa dari para anggota grup Komunitas Peduli Malang (ASLI Malang) agar segera dihubungi sang pelajar. Bahkan di berharap bahwa pelajar tersebut bisa menjadi jodohnya.

Post a Comment

 
Top
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9902569366131901", enable_page_level_ads: true }); </script>