Sejarah Asal Muasal Keluarahan Sisir Kota Batu
 

Kelurahan Sisir terletak di pusat Kota Batu dengan corak masyarakat perkotaan yang heterogen dengan mata pencaharian pokok perdagangan dan jasa. Penduduk Kelurahan Sisir menempati urutan pertama untuk kepadatannya, fasilitas Pemerintah Kota banyak dibangun di Kelurahan Sisir, seperti Alun – alun, Stadion Brantas Batu, Gedung Serbaguna Ganesa dan pusat pertokoan.

History Kelurahan Sisir
Semula daerah Sisir merupakan hutan belantara, pada tahun 1726, Bulan Rajab, Hari Jumat legi, kedatangan salah seorang prajurit pangeran Diponegoro yang bernama Wiryo Kusuma dengan nama julukan Mbah Bener.

Mbah Bener kemudian membuka lahan dengan menebangi hutan dari mulai sebelah timur (Sekitar Temas), saat beliau menebangi pohon disisi barat lebih banyak ditumbuhi pohon perdu yang bernama pohon putri malu yang daunnya membentuk seperti sisir (suri) sehingga daerah tersebut dinamakan desa sisir. Sejak beliau membuka lahan dan bercocok tanam selalu mendapatkan hasil panen yang melimpah, karena tanahnya yang subur. Semenjak kedatangan beliau di daerah tersebut, banyak orang yang ikut membuka lahan disekitarnya.


Karena semakin ramai dan semakin banyak penduduknya diangkatlah Raden Mas Wiryo Kusumo menjadi pemimpin di desa sisir, tapi beliau mensyaratkan agar keturunannya menjadi pemimpin didaerah sisir dan masyarakat sekitar menyetujuinya. Persyaratan tersebut terbukti dengan dijadikanya keturunan beliau menjadi pimpinan di desa sisir sampai terakhir keturunan beliau yang menjadi pemimpin desa adalah Sutopo Atmotomo. Setelah berubah dari desa menjadi kelurahan kota barulah keturunan beliau berhenti menjadi kepala Desa Sisir, keturunan beliau yang menjadi kepala Desa  yaitu :

  • Cokrokusumo
  • Noyotrono
  • Wongsojiat
  • Tahar Atmontomo
  • Sutopo Atmoutomo (Keturunan terkhir dan perubahan dari desa menjadi kelurahan).

Bukti dari peninggalan kerabat mbah bener banyak terdapat di Kelurahan Sisir yang berupa punden kuburan dan pohon yang berusia tua seperti :

  • Mbah Jambirono di daerah torong sisir yang ada mata airnya
  • Mbah karsinah di daerah kaliputih berupa makam dan kayu beringin yang berusia tua
  • Mbah sulastri di daerah meduran berupa makam dan kayu beringin yang berusia tua
  • Mbah Suryo Kusumo di daerah Sisir berupa makam dan pohon ringin yang dekat dengan sungai besar.

Post a Comment

 
Top
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9902569366131901", enable_page_level_ads: true }); </script>