Murid SDN Songgoriti Temukan Bayi Dalam Tas Ransel Dipinggir jalan Melati 


Semangat hidup bayi berumur tiga hari ini sangat tinggi. Ia dibuang dalam kondisi dimasukkan tas ransel dengan resleting tertutup, masih dimasukkan lagi dalam kresek hitam tebal, dan dia tetap hidup!. Bayi perempuan ini berjuang melawan nasib dan kelakuan jahat orangtua yang membuangnya.

Drama penemuan bayi ini makin heboh karena melibatkan siswa SD. Ceritanya, sekitar pukul 12.30 WIB, sekelompok siswa SD pulang sekolah dengan berjalan kaki melewati Jalan Melati, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu. Dalam perjalanan yang diselingi obrolan dan tawa itu, mereka samar-samar mendengar tangisan bayi. Penasaran, anak-anak kecil itu pun mencoba mencari sumber suara. Sekitar 10 meter setelah kantor

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu atau tepatnya di samping tembok Vila Melati 14, Kelurahan Songgokerto, mereka melihat bungkusan plastik warna hitam. Nah, suara tangisan bayi itu makin terdengar kencang dari dalam bungkusan tersebut.

Di antara rasa penarasan dan takut, salah satu anak memberanikan diri membuka plastik itu. Mereka menemukan tas ransel warna hitam. Suara tangisan bayi makin terdengar jelas, mereka pun memberanikan diri membuka resleting tas. Begitu resleting terbuka, terlihat lah kepala bayi, spontan anak-anak ini pun berteriak dan semburat lari ketakutan.

Ngos-ngosan,  mereka mengayun kaki kencang ke kampung yang berjarak sekitar 100 meter. Anak-anak langsung  melaporkan penemuan itu kepada Heri Budianto (47), warga Jl Trunojoyo Gg IV, Kelurahan Songgokerto, tetangga yang mereka temui pertama kali.

"Dengan nafas tersengal-sengal, anak-anak itu bercerita mereka menemukan bayi. Saya awalnya tak faham apa yang mereka ceritakan, karena semua ngomong bersamaan dengan suara yang tidak jelas. Saya minta mereka tenang terlebih dahulu, ambil nafas, supaya bisa cerita dengan runtut," ujar Heri.

Berita Lainya : 

Bersama anak-anak ini, Heri pun mengecek ke lokasi penemuan. Benar, setelah memeriksa, ada bayi berjenis kelamin perempuan dibungkus selimut tebal warna biru putih di dalam tas ransel itu. Ia pun melaporkan temuan ini ke Polsek Batu .

Tidak ada yang tahu persis, berapa lama bayi ini berada ditempat ini, karena memang jalan ini seringkali sepi dalam keseharian. Petugas dari Polsek Batu yang dipimpin Kapolsek Batu, AKP Arinto melakukan olah TKP. Karena ditemukan di jalan Melati, bayi perempuan ini pun diberi Niken Sekar Melati oleh Kapolsek.
"Demi keselamatan bayi, oleh kapolsek langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. Bayi kami rawat sampai kondisi benar-benar pulih, terhadap ibunya yang menelantarkan akan kami selidiki," ujar Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto.

Sementara itu Ipda Dodik Bintoro, Kasubag Renmin, selaku Humas RS Bhayangkara ketika dikonfirmasi masalah ini membenarkan hal tersebut. Dari hasil pemeriksaan dokter spesialis, kondisi bayi diperkirakan lahir 3 hari lalu.

"Sekarang dalam proses perawatan, diketahui jenis kelamin perempuan, masih ada tali pusarnya sudah dipotong, sekarang badannya agak hangat. Sudah kami periksa laborat, hasilnya tidak pada batas normal, artinya butuh perawatan lebih lanjut," ujar Dodik.

Pihak RS sudah mengonsultasikan kondisi bayi ini dengan dokter spesialis. Dalam pemeriksaan, tidak ditemukan adanya luka-luka, hanya pemotongan tali pusar tidak rata. Diperkirakan, tali pusar ini dipotong dengan alat seadanya. Selain itu, kondisi kesehatan bayi juga terpengaruh, karena berada di dalam tas ransel dalam keadaan resleting tertutup dan dibungkus menggunakan plastik dalam waktu yang lama.(dan/han)

Post a Comment

 
Top
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9902569366131901", enable_page_level_ads: true }); </script>